Meterai 7 (Tujuh Sangkakala) Kitab Wahyu Pasal 8-11
Pendahuluan
Untuk mengerti membaca artikel ini maka penting sekali bagi saudara untuk membaca artikel “Empat Penunggang Kuda” terlebih dahulu, dengan demikian anda bisa memahami pembahasan pada artikel ini, link sudah saya sertakan; tinggal klik saja di judul artikel yang di beri tanda petik tersebut.
Berdasarkan pembahasan pada artikel “Empat Penunggang Kuda” maka timeline akhir zaman menurut Wahyu pasal 4-8 kira-kira seperti ini;
Sekarang mari kita melanjutkan pembahasan mengenai Meterai 7 yang berbicara mengenai Hari Murka Allah. 1 Tesalonika 5:9 menjelaskan bahwa orang-orang pilihan tidak akan di tetapkan untuk terkena dampak dari kemurkaan Tuhan tersebut, oleh karena itu, sebelum peristiwa itu terjadi di dunia ini Allah memanggil umat-umat-Nya dalam peristiwa pengangkatan pada meterainya yang ke 6, jadi peristiwa pada Wahyu 7:9-17 yang merupakan peristiwa yang sama juga dengan Matius 24:31 adalah peristiwa yang di namakan sebagai pengangkatan/rapture. Makanya peristiwa ini di tulis setelah meterai ke 6 pada pasal 6, sejauh ini semuanya di tuliskan sesuai dengan urutan-urutannya kecuali Wahyu 7:1-8.
Berdasarkan timeline tersebut maka saya sangat meyakini dengan doktrin post-tribulation rapture, doktrin yang mengajarkan bahwa pengangkatan terjadi setelah masa tribulasi 3,5 tahun. Saya tentu menentang paham doktrin pre-tribulation dan paham doktrin mid-tribulation.
Pembahasan
Peristiwa selanjutnya setelah meterai ke 6 adalah peristiwa yang mengerikan dimana peristiwa ini berbicara mengenai Hari Murka Allah. Meterai 7 adalah peristiwa yang berbicara mengenai kengerian-kengerian yang ada di dunia ini, dan semuanya merupakan kehendak Allah yang harus terjadi.
Wahyu 8:1-5 menurut pemahaman saya berbicara mengenai doa orangk-orang kudus yang teraniaya, sebelumnya pada meterai ke lima di jelaskan bahwa ada banyak korban aniaya yang menuntut balas kepada Tuhan, mereka berada di posisi mezbah dan berkata “Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam dibumi?” (Wah. 6:10).
Di mezbah yang sama pada Wahyu 8:1-5 “maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya di berikan banyak kemenyan untuk di persembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. Maka naiklah asap kemenyan besama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.”
Doa orang-orang kudus yang menuntut balas kepada Allah akhirnya di naikkan kepada Tuhan yang maha kuasa dan Tuhan sang pembalas dendam melakukan pembalasannya dengan membukakan meterai yang ke tujuh, dari sini kita bisa belajar bahwa yang berhak menuntut balas hanyalah Allah sendiri dan dialah penuntut balas yang benar-benar akan membalas semuanya. Kita sendiri bisa melihat di meterai 7 ini, betapa mengerikannya jika Allah yang menuntut balas terhadap orang-orang yang berbuat jahat.
Sangkakala 1 adalah peristiwa yang menyebabkan hujan es dan api, bercampur darah, kekuatan sangkakala 1 ini menghancurkan 1/3 bumi, dan 1/3 pepohonan serta rumput-rumputan juga ikut di ratakan oleh sangkakala 1 ini. Tentulah kengerian ini akan memusnahkan banyak sekali makhluk hidup di dalamnya, serta manusia un tidak akan bisa menghindari peristiwa ini.
Sangkakala 2 adalah peristiwa yang kemungkinannya adalah gunung api yang akan meletus, sehingga sepertiga dari laut menjadi darah. Laut menjadi darah menurut pemahaman saya berbicara mengenai banyaknya makhluk hidup yang mati akibat kengerian yang ke dua ini, jadi bukan merupakan fenomena air yang berubah menjadi darah, tetapi darah itu muncul karena banyaknya makhluk hidup yang mati.
Sangkakala 3 bintang Apsintus jatuh dari langit dan menyebabkan sepertiga air sungai dan mata-mata air menjadi terasa pahit, sehingga dengan demikian banyak orang yang mati kehausan karena tidak dapat minum air. Sejauh ini, dari peristiwa sangkakala 1-3 tidak ada yang benar-benar langsung menyerang manusia, tetapi yang terjadi sepertinya Tuhan hany menyerang sumber daya yang biasa di konsumsi manusia, dengan demikian banyak manusia yang mati kelaparan atau kehausan.
Sangkakala 4 sepertiga matahari, bulan, dan bintang-bintang terkena dampak dari sangkakala ini, dan sepertiga siang hari menjadi tidak ada cahaya, sepertiga dari malam hari juga tidak ada cahaya. Peristiwa ini merusak benda-benda langit dari fungsinya, pastilah teror terjadi dimana-mana. Sedangkan saat ini saja, dengan adanya fenomena gerhana matahari, maupun bulan banyak orang yang heboh, memang tidak takut tetapi fenomena ini menunjukkan bahwa manusia bisa heboh, apalagi nantinya pada sangkakala 4 pastilah lebih heboh dari ini, karena peristiwa tersebut adalah sebuah bencana yang mengerikan.
Sangkakala 5 berbicara mengenai malaikat jurang maut yang bernama Abadon yang akan menyiksa manusia (Wah. 9:5-6). Siksaan-siksaan yang diberikan sangatlah mengerikan karena manusia tidak bisa mati daripadanya, hal itu membuat banyak orang untuk menginginkan kematian, namun maut pada waktu itu menghindar dari hadapan manusia. Lubang jurang maut yang di maksudkan pada pasal ini saya meyakini merujuk kepada sheol, mengapa? Karena di buka di bumi, sama halnya dengan sheol yang bisa di buka portalnya dari bumi. Untuk memahami tentang sheol anda bisa membaca artikel ini (Dunia Orang Mati, Menurut Alkitab).
Sangkakala 6 berbicara mengenai lepasnya malaikat-malaikat yang di kurung di sungai Efrat. Tujuan mereka ialah untuk membunuh sepertiga manusia, pastilah membuat umat manusia pada waktu itu semakin sedikit. Malaikat yang terkurung ini pastilah malaikat-malaikat jatuh yang dulunya pernah memberontak di sorga, tidak mungkin malaikat Allah di kurung di sungai Efrat, maka saya dengan cepat menyimpulkan bahwa mereka ini adalah malaikat-malaikat pemberontak, seperti halnya dengan malaikat Abadon pada sangkakala ke lima.
Ada satu peristiwa yang terjadi antara sangkakala ke enam dan sangkakala yang ketujuh. Satu sosok malaikat dari sorga turun kebumi Wahyu 10:6 dia berkata “Tidak akan ada penundaan lagi!.” Lalu setelah peristiwa itu Sangkakala ke tujuh pun di tiup dan pintu Bait Suci yang ada di sorga itu terbuka, dan terlihat di sana ada tabut perjanjian.
Kira-kira seperti inilah timeline dari sangkakala pertama hingga yang ketujuh:
Dua saksi Allah yang harus melayani di tengah-tengah kesesakan dunia yang terjadi selama 3,5 tahun tampaknya mereka harus melewati sangkakala 1-4 dan di sangkakala ke lima mereka di takdirkan Tuhan untuk berperang melawan Abadon dan peperangan tersebut membuat dua saksi Allah ini meninggal, namun Allah tidak membiarkan begitu saja, dua saksi Allah ini di berikan roh kehidupan sehingga mereka hidup kembali dan akhirnya mereka naik ke sorga, ya tentunya mereka akan melewati rapture pada meterai 6 karena takdir mereka untuk melawan Abadon (Wah. 11:7, Wah. 9:1-2, Wah. 9:7, Wah. 11:11-12).
