Pendahuluan
Dunia orang mati adalah salah satu doktrin kristen yang jarang di khotbahkan di mimbar setiap hari minggu, mungkin biasanya doktrin ini hanya di ajarkan pada saat pemakaman, saya sendiri tidak pernah menghadiri pemakaman jadi kurang mengetahui hal ini, mungkin ada mungkin tidak.
Namun yang saya tahu pasti ialah doktrin ini jarang sekali terdengar di mimbar-mimbar pada ibadah umum, jadi menurut saya, doktrin ini adalah salah satu doktrin yang juga di anak-tirikan oleh gereja, pada kesempatan ini saya akan membahas doktrin ini guna menjadi pelengkap jemaat, sehingga jemaat tidak kebingungan seputar dunia orang mati, setidaknya jemaat mengenalinya dari perspektif kebenaran firman Tuhan.
Pembahasan
Dunia Orang Mati-Pemberontakan Korah
Bilangan 16
Dunia orang mati terbuka pada Bilangan 16 ini dan peristiwa yang terjadi ini merupakan peristiwa yang real, bukan simbolis, bukan kiasan, bukan juga puitis, tetapi sebuah scene yang terukir dalam sejarah, sebuah story yang tertera dalam kitab suci. Jadi kita tidak bisa menggunakan metode-metode penafsiran untuk menafsirkan kisah ini, karena tulisan yang tercatat adalah sebuah peristiwa yang berawal dan berakhir.
Semula di mulai dari Korah yang memberontak kepada Musa dengan berkata “Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN? (ayat 3) itulah lontaran yang di keluarkan dari mulut Korah terhadap Musa.
Melihat tindakan tersebut maka Musa memberikan respon demikian “…sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi? Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN” (ayat 10-11). Dari sini kita ketahui bahwa Korah yang berasal dari suku Lewi ini menginginkan jabatan imam, namun hal itu tidak di indahkan Musa, dan justru di anggap sebagai sebuah pemberontakan.
Lalu karena perseteruan Korah ini beserta orang-orang Lewi yang lain maka Musa pun berkata demikian (ayat 29-30):
“Jika orang ini nanti mati seperti matinya setiap manusia, dan mereka mengalami yang dialamai setiap manusia, maka aku tidak diutus TUHAN. Tetapi, jika TUHAN akan menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka beserta segala kepunyaan mereka, sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu, bahwa orang-orang ini telah menista TUHAN.”
Ketika baru saja Musa selesai berbicara hal tersebut maka sebuah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya terjadi pada saat itu, terjadi di hadapan Musa, di hadapan Korah, di hadapan bani Lewi dan segenap bangsa Israel, dan akhirnya mereka yang memberontak turun hidup-hidup kedalam dunia orang mati (ayat 31-33).
Dari peristiwa tersebut jelas bahwa apa yang terjadi dari awal kisah hingga end of story, kisah ini adalah kisah real adanya, ia bukan simbolis, bukan puitis, bukan kiasan, tetapi terjadi begitu saja, dan kejadian ini terjadi karena pemberontakan yang di lakukan Korah dan bani Lewi lainnya.
Dari peristiwa ini kita bisa mengetahui lokasi dari dunia orang mati, ayat 31-33 menjelaskannya dengan detail bahwa dunia orang mati itu ada di bawah kaki kita, yang memisahkannya hanyalah jarak, seberapa dalamnya kita tidak tahu, seberapa gelapnya kita juga tidak dapat mengenalinya, yang mengetahuinya adalah Korah dan bani Lewi lainnya karena mereka lah yang pertama melaluinya hidup-hidup, dan merekalah orang-orang pertama yang pergi ke dunia orang mati tanpa mengalami kematian.
Korah, bani Lewi, Enokh, dan Elia adalah orang-orang yang tidak mengalami kematian seperti manusia-manusia pada umumnya, dan nanti gereja juga akan mengalami peristiwa ini, di mana jemaat-jemaat yang masih hidup mereka tidak akan mati untuk menuju kerajaan Allah, tetapi mereka akan di ubah dan di angkat itulah namanya rapture.
Jika ada yang denial dengan story ini maka saya sendiri bingung menghadapi orang-orang tersebut, mengapa karena cerita ini sudah jelas, cerita ini adalah peristiwa yang benar terjadi adanya, jika ia benar terjadi adanya maka dunia orang mati berada di bawah kita, dan bumi bisa mengangakan mulutnya dan membawa kita kesana.
Dunia orang mati dalam bahasa ibraninya adalah sheol (Blue Letter Bible:) (Blue Letter Bible:)
Ayat-ayat Lainnya
1 Samuel 2:6 menjelaskan bahwa Tuhan yang memiliki hak untuk memberi nyawa dan mengambil nyawa, Ia juga berhak menurunkan jiwa yang mati ke dunia yang khusus bagi mereka yaitu sheol, dengan ini kita ketahui bahwa orang-orang yang sudah mati itu di tentukan oleh Tuhan, dan tempat persinggahannya juga telah di tentukan oleh Tuhan tempat itu dalam bahasa Ibrani di kenal dengan sheol.
Ayub 7:9 menjelaskan bahwa orang yang sudah mati dan menetap di dunia tersebut mereka tidak akan bisa kembali lagi ke dunia kita yang masih hidup, ke dua dunia ini sangat terpisah, sehingga yang mati dan yang hidup tidak bisa saling berhubungan. Ketika Saul berusaha untuk memanggil arwah Samuel, dan tindakan itu berhasil dilakukan (1 Sam. 28:1-20) maka saudara-saudara, sesuai dengan apa yang di jelaskan dalam Ayub 7:9 maka arwah Samuel yang muncul itu bukanlah sosok Samuel yang sesungguhnya, karena orang yang sudah mati tidak dapat hidup lagi di dunia ini.
Ada satu scene yang menarik pada saat proses pemanggilan arwah Samuel, di katakan bahwa pada ayatnya yang ke 13 ada sosok ilahi yang muncul dari dalam bumi, hal ini benar-benar membuktikan bahwa dunia orang mati itu ada di bawah bumi, maka tidak heran jika dunia mengenalnya dengan istilah underworld. Meskipun demikian, arwah yang keluar itu bukanlah Samuel, karena mereka yang telah mati tidak dapat melakukan kontak dengan manusia.
Saya yakini bahwa arwah yang keluar dari dunia orang mati tersebut adalah Iblis yang mengambil rupa Samuel, mengapa saya meyakini demikian? Karena di dalam kitab Wahyu sendiri di katakan bahwa ada malaikat yang bernama Abadon dan ia di sebut sebagai malaikat jurang maut, malaikat yang keluar dari bumi (Wahyu 9:1-12). Jadi Underworld atau sheol atau bottomless pit (istilah kata yang di pakai dalam Wahyu 9:1-12) tidak hanya berisikan mereka yang sudah mati, tetapi ada malaikat jurang maut yang bernama Abadon/Apolion beserta legionnya. Dengan demikian, peristiwa yang terjadi pada Wahyu 9:1-12 adalah peristiwa yang benar-benar akan terjadi, ia bukan kiasan, bukan simbolis, bukan puitis, tapi saya meyakini hal ini benar-benar akan terjadi.
Yesaya 14:9 siapa saja yang pernah hidup di dunia ini, apapun statusnya maka ia akan berada di dunia orang mati, Yesaya 14:15 menjelaskan bahwa lokasinya sangat begitu dalam, Yesaya 38:10 ada gerbang di dunia orang mati. Yesaya 38:18 dunia orang mati tidak mengucap syukur kepada Tuhan, tidak memuji-Nya, mereka tidak menantikan kesetiaan Tuhan. Yehezkiel 32:27 pahlawan-pahlawan perang beserta senjatanya berada di sana.
Berdasarkan ayat-ayat tersebut maka saya sangat meyakini bahwa sheol adalah tempat khusus bagi mereka yang hidupnya di luar dari kasih Tuhan, hidup dalam dosa, tidak percaya kepada Tuhan, makanya tidak ada yang mengucap syukur pada Tuhan, makanya tidak ada yang memuji-Nya karena sheol adalah tempat bagi orang-orang yang binasa.
Sedangkan bagi mereka yang hidup didalam Tuhan ada di paradise, mereka beristirahat dengan tenang di firdaus, di pangkuan Abraham. Dua dunia yang terpisah yaitu Paradise dan Sheol, Paradise adalah tempat bagi orang-orang yang berada dalam kasih Allah dan Sheol adalah mereka yang jauh dari kasih Allah. Kita bisa melihat kedua tempat ini bersamaan dalam cerita si Lazarus dan si kaya yang telah mati, Lazarus berada di Paradise yaitu pangkuan Abraham, sedangkan si kaya berada di Sheol tempat malaikat jurang maut berada (Luk. 16:19-31).
Penutup
Itulah pembahasan ringkas mengenai dunia orang mati, semoga artikel singkat ini memberikan kita pemahaman tentang dunia orang mati dan dengan demikian kita tidak lagi bingung terhadap doktrin ini.
