Image by Jeff Jacobs from Pixabay
Pendahuluan
Persembahan adalah praktik yang ada pada kekristenan yang alkitabiah dan merupakan salah satu yang tertua, permualaan mengenai persembahan ialah pada saat Kain dan Habel memberikan persembahan yang terbaik kepada Tuhan, kita mengingat cerita ini. Hingga saat ini persembahan tetap di jalankan, bukan hanya persembahan, perpuluhan dan juga persembahan buah sulung juga di jalankan di gereja-gereja tertentu, ada yang menganggap hal ini masih berlaku ada yang menganggap hal ini sudah tidak berlaku, gereja lagi dan lagi memiliki polemik dalam hal doktrinal, kali ini berbicara mengenai persepuluhan, lalu bagaimana kebenaran Alkitab menjawab persoalan ini?
Pembahasan
Ibrani 7:5 TB
Dan mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel, yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan Abraham.
Berdasarkan ayat di atas dapat kita ketahui bahwa persembahan persepuluhan dalam praktiknya harus di lakukan berdasarkan hukum Taurat. Persepuluhan tidak bisa di pungut dengan cara yang sembarangan, semua harus berjalan dengan hukum Taurat, bahkan kitab perjanjian baru masih menulis demikian, artinya hal ini tidak akan pernah berubah, dari Perjanjian Lama hingga masa Perjanjian Baru masih menerapkan hukum yang sama dalam memungut persepuluhan, yaitu Taurat.
Berdasarkan hukum Taurat, cara-cara untuk memungut persepuluhan ialah dengan demikian;
1. Harus anak-anak Lewi
2. Seorang imam
3. Memungut dari Israel
Imamat 27:30-32
4. Dari tanah (Im. 27:30)
5. Dari ternak (Im. 27:32)
6. Persepuluhan adalah setiap hitungan yang kesepuluh (Im. 27:32)
7. Milik pusaka Lewi (Bil. 18:21)
Ulangan 14:22-29
8. Dari hasil benih (Ul. 14:22)
9. Tahun demi tahun (Ul. 14:22)
10. Perpuluhan di makan di tempat yang di tentukan (Ul. 14:23)
11. Boleh di uangkan asal ke tempat yang di tuju terlalu jauh (Ul. 14:24-25)
12. Uang tersebut harus di belanjakan kembali (Ul. 14:26)
13. Orang-orang Lewi mendapat bagian dari persepuluhan (Ul. 14:27)
14. Setiap akhir tiga tahun, persepuluhan harus di kumpulkan (Ul. 14:28)
15. Orang Lewi, orang asing, anak yatim, dan janda mendapat bagian untuk memakan persepuluhan (Ul. 14:29)
Kira-kira, seperti itulah cara yang telah di tentukan Taurat dalam mengumpulkan persepuluhan untuk bani Lewi, dan kepada Allah. Semua harus di lakukan tanpa ada satu hal pun yang kelewatan, jadi persepuluhan yang di lakukan jaman sekarang sungguh menyimpang dari hukum Taurat, dan sesungguhnya persepuluhan itu tidak boleh lagi di lakukan karena hukum Taurat sudah di batalkan ketika Kristus mati di kayu salib,
Efesus 2:15 mengatakan;
"Sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera"
Hukum Taurat telah di batalkan Kristus ketika Ia mati di kayu salib, tidak hanya satu dua aturan hukum yang di batalkan, tetapi segala perintah, karena segala perintah maka persembahan persepuluhan juga telah di batalkan, serta ketentuan-ketentuan mengenai persembahan persepuluhan juga telah di batalkan. Lantas untuk apalagi gereja memungut persembahan persepuluhan? lagi pula cara yang di lakukan oleh gereja adalah cara yang salah, salah dalam firman Tuhan, salah juga berdasarkan hukum Taurat.
Perpuluhan harus di pungut oleh bani Lewi yang menjabat sebagai imam, bukan seorang pendeta yang bukan imam apalagi suku Lewi. Perpuluhan harus di pungut dari Israel, tetapi gereja justru memungutnya dari jemaat, perpuluhan adalah hasil benih tanah, hasil ternak, tetapi gereja memungutnya dalam bentuk uang, perpuluhan harus di kumpulkan tahun demi tahun, bukan bulan demi bulan, perpuluhan untuk di makan oleh bani Lewi karena perpuluhan adalah milik pusaka bani Lewi yang Tuhan berikan (Bil. 18:21). Perpuluhan harus di makan oleh bani Lewi, orang asing, anak yatim, dan juga janda-janda yang ada di tengah-tengah Israel, namun pada saat ini perpuluhan hanya masuk ke kantong pribadi pendeta.
Dengan demikian maka saya dengan berani mengatakan bahwa jika ada pendeta yang melakukan praktik ini, mengajarkannya, dan menerimanya seperti yang terjadi pada saat-saat ini maka mereka adalah pencuri. Mengapa saya mengatakan para pendeta ini adalah pencuri? sudah jelas, karena perpuluhan adalah milik pusaka suku Lewi, alkitab telah mencatatnya demikian, dan yang memberikannya adalah Tuhan sendiri.
Bilangan 18:21 TB
Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan.
Ayat ini sudah terang benderang mengatakan bahwa perpuluhan adalah milik pusaka bani Lewi dan di berikan langsung oleh Tuhan, jadi pendeta-pendeta yang melakukan praktik perpuluhan adalah pencuri, mereka mencuri uang jemaat, mereka juga mencuri milik pusaka bani Lewi, Tuhan Yesus mengatakan "Pencuri datang hanya untuk mencuri..." (Yoh. 10:10), Tuhan Yesus mengatakan ini ketika ia menjelaskan mengenai perumpaan bahwa Ia adalah gembala yang baik, dan umat-umat-Nya di gambarkan sebagai domba-domba. Lalu Tuhan Yesus tidak lupa juga mengatakan bahwa pencuri datang untuk mencuri, ya dalam kekristenan maka mereka ini adalah pencuri domba-domba Allah, mencuri uang jemaat dan juga milik pusaka bani Lewi.
Perpuluhan tidak pernah berupa uang;
Orang kristen selalu menganggap hal ini dengan menjawab "oh, pada waktu itu orang Israel memang berpenghasilan dari tanah" dan lontaran-lontaran lainnya, namun yang sering muncul di pikiran orang kristen ialah anggapan tersebut, orang kristen menganggap perpuluhan Perjanjian Lama yang hasilnya dari tanah ialah karena memang itu adalah pendapatan bangsa Israel, namun apa kata alkitab? benarkah pemikiran orang-orang kristen ini?
Imamat 27:30 mengatakan bahwa perpuluhan dari tanah itu bukan karna penghasilan Israel dari tanah, tetapi melainkan sebuah ketentuan yang telah di buat dalam hukum Taurat, justru itu adalah ketentuan. Ulangan 14:22 juga mengutarakan hal yang sama bahwa persepuluhan yang merupakan hasil benih itu adalah ketentuan, tidak ada ceritanya karena bangsa Israel berpenghasilan dari tanah, tidak ada, kedua ayat ini justru menunjukkan bahwa persepuluhan dari benih itu adalah sebuah ketentuan dan harus di lakukan.
Ketika berangkat untuk memakan perpuluhan saja, jika tempat yang di tuju sangat jauh maka perpuluhan itu boleh di uangkan (Ul. 14:24-25), tujuannya ialah agar orang-orang Israel di beri kemudahan dalam perjalanan jauhnya, namun uang itu harus tetap di belanjakan kembali kedalam bentuk keperluan-keperluan yang bisa di makan (Ay. 26). Jadi, justru perpuluhan itu tidak boleh di uangkan dalam memberikannya sebagai persembahan, namun gereja pada saat ini memungutnya dalam bentuk uang, sudah sesat, sekarang menyimpang dari Taurat.
Ulangan 14:29
"maka orang Lewi, karena ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau, dan orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan datang makan dan menjadi kenyang, supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau di dalam segala usaha yang dikerjakan tanganmu.”
Tujuan dari pengadaannya perpuluhan di tengah-tengah umat Israel ialah mengenai pemeliharaan Tuhan terhadap suku Lewi, orang-orang asing, anak yatim, dan juga para janda. Perpuluhan itu tidak pernah menjadi milik pribadi suku Lewi, meskipun perpuluhan itu adalah milik pusakanya. Namun jika kita melihat sekarang, perpuluhan hanya masuk kekantong pribadi dalam rupa uang, sehingga ia bisa hidup di dalam kemewahan.
Ulangan 14:29 adalah maksud Tuhan dalam Maleakhi 3:10 di mana Tuhan mengatakan bahwa "...Supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku...", persediaan makanan ini nantinya akan di makan oleh mereka suku-suku Lewi, orang-orang asing, anak yatim, dan para janda yang ada di Israel, oleh karena itu persepuluhan itu tidak pernah dalam rupa uang, karena tujuan dari persepuluhan ini adalah pemeliharaan Allah terhadap mereka. Namun sangat di sayangkan, pada saat ini persepuluhan di pungut dalam bentuk uang, dari jemaat, dan uang itu masuk ke kantong pribadi pendeta, sehingga ketika ia menerima uang tersebut kita bisa melihat, mereka membeli mobil baru, jam yang mahal, jas yang mahal, istrinya berkalungan emas, mutiara dan sebagainya, karena perpuluhan, hamba-hamba Tuhan ini hidup di dalam materi.
Tags
Apologet
