2 Petrus 2 Guru-guru Palsu

 

Image by kollynlund from Pixabay


Pendahuluan

Dalam Kekristenan selain ada hamba Tuhan yang benar-benar melayani Tuhan, ada juga hamba Tuhan yang palsu, yang sama sekali tidak melayani Tuhan. 2 Petrus 2 menjelaskan bahwa jaman dulu, di Perjanjian Lama telah ada nabi-nabi Palsu, mereka ini tampil di tengah-tengah umat Allah, dengan tujuan menipu umat Allah, ada juga guru-guru palsu mereka akan ada di antara kita, jadi nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu ini ada di antara umat kristen, ia tidak berada di luar lingkungan kristen tetapi ada di dalam lingkungan kristen, banyak orang kristen hanya terfokus kepada nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu yang berada di luar lingkungan kristen, tetapi mereka tidak fokus kepada apa yang ada di sekitarnya, padahal 2 Petrus 2 mengajak kita semua untuk terfokus dengan apa yang ada di sekitar kita.

Pembahasan

2 Petrus 2:1
Guru-guru palsu itu hadir di tengah-tengah umat Allah, Matius 7:15 menjelaskan bahwa nabi-nabi palsu yang hadir di tengah umat Allah ialah serigala namun ia menyamar seperti domba, maka hal yang sama juga akan terjadi pada guru-guru palsu, mereka adalah serigala yang menyamar seperti domba, maka di katakan dalam 2 Petrus 2:1 bahwa mereka akan ada di antara kita.

Guru-guru palsu ini menyamar sebagai jemaat Allah, ia menyamar sebagai hamba Tuhan yang benar, dari tingkah lakunya, dandanannya, pemikirannya dan sebagainya akan ia di tiru sehingga ia seolah-olah adalah anak Tuhan, namun sesungguhnya ia adalah guru palsu. Kita hanya akan mengetahui mereka adalah guru-guru palsu ketika mereka mendengarkan ajaran mereka, jika ajaran mereka menyimpang dari kebenaran firman Tuhan maka ia adalah guru palsu, jadi salah satu cara untuk mendeteksi apakah orang kristen tersebut adalah guru palsu atau tidak ialah dengan memperhatikan ajarannya, jika menyimpang maka ia guru-guru palsu, salah satu guru-guru palsu dalam kekristenan adalah bidat saksi Yehovah, mereka ada di kalangan kristen, ada di antara kita.

Salah satu cara lagi untuk mendeteksi seseorang adalah guru palsu ialah dengan karunia untuk membeda-bedakan roh (1 Kor. 12:10), agar hal ini terjadi maka kita harus sepenuhnya bergantung kepada Roh Kudus, hidup di dalam Roh dan biarkan karunia Roh dan buah Roh termanifestasi di dalam hidup kita, memang tidak semua mendapat karunia yang sama, tetapi jika ada jemaat yang mendapatkan karunia semacam ini maka orang tersebut bisa membedakan segala macam roh, termasuk roh kepalsuan, nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu.

2 Petrus 2:2
Umat Kristen pun akan terpengaruh dengan cara hidup mereka yang penuh dengan hawa nafsu dunia, guru-guru palsu akan mengajarkan kepada kita mengenai kedagingan, dan salah satu ajaran kedagingan yang akan di lontarkan mereka ialah ajaran teologi kemakmuran, ajaran yang memiliki paham materialisme. Ajaran yang dimana fokus hidupnya adalah kekayaan materi dan bukan kepada Tuhan, Tuhan hanya akan di jadikan alat untuk mendapatkan tujuannya, yaitu kekayaan materi, sehingga ajaran perpuluhan di ajarkan sebagai sebuah media untuk kita di berkati Tuhan dengan melimpah-limpah, pokoknya fokusnya adalah kekayaan materi.

Jalan kebenaran akan di hujat, hal ini karena apa yang mereka ajarkan adalah kepalsuan, lalu mengapa di sebut menghujat, dimana letak penghujatannya? letak penghujatannya ialah mereka memakai dasar firman Tuhan dalam pengajaran, di situlah penghujatan itu terjadi, mereka menghujat kebenaran firman Tuhan dengan kepalsuan, mengajar jemaat untuk menjadi kaya, menjadi sukses padahal firman Tuhan mengatakan orang kaya itu sukar untuk masuk kedalam kerajaan sorga (Matius 19:23), tetapi jemaat di dorong untuk mendapat kekayaan, artinya secara tidak langsung jemaat Allah di usahakan untuk jauh dari kerajaan Allah, firman Tuhan lagi menjelaskan bahwa jika ada orang yang ingin ikut Yesus ia harus memikul salib, dan menyangkal dirinya (Matius 16:24-27). Ajaran Kristus adalah ajaran penderitaan, setiap orang percaya harus pikul salib, sedangkan ajaran guru-guru palsu ialah mengenai kenyamanan duniawi.

2 Petrus 2:3
Guru-guru palsu ini selain berusaha membawa jemaat jauh dari kerajaan Allah, ia juga akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari untung dari jemaat yang ia tipu, salah satu cara mereka dalam mencari untung ialah dengan kepalsuan ia mengajar jemaat mengenai persembahan persepuluhan.  Ibrani 7:5 menjelaskan dengan rinci mengenai perpuluhan, di katakan bahwa hanya anak-anak Lewi yang berhak memungut perpuluhan, dan perpuluhan di pungut dari umat Israel, dan pungutan ini tidak sembarangan di lakukan karena ia harus berdasarkan hukum taurat, artinya perpuluhan ini adalah bagian dari taurat.

Namun guru-guru palsu dengan serakahnya mereka mencari untung dan mereka akan memutarbalikkan kebenaran dengan demikian maka jemaat Allah akan di pungut perpuluhan dan yang memungutnya ialah hamba Tuhan (yang sebenarnya guru palsu) lalu pungutan berdasarkan sesuka hatinya, praktik seperti ini telah terjadi di gereja masa kini, perpuluhan di pungut dari jemaat, padahal jika kita melihat alkitab perpuluhan itu harus di pungut dari umat Israel dan yang memungutnya adalah Lewi dan berdasarkan taurat.

Efesus 2:15-16 telah menjelaskan bahwa hukum Taurat itu telah di batalkan, pembatalan hukum Taurat terjadi ketika Tuhan Yesus mati di atas kayu salib. Maka dengan demikian kita tidak lagi melakukan apa yang di perintahkan oleh Taurat, termasuk di dalamnya adalah persepuluhan, karena persepuluhan adalah hukum Taurat, namun guru-guru palsu berusaha menghidupkannya kembali karena memang mereka menghujat jalan kebenaran.

2 Petrus 2:10b
Mereka menghujat kemuliaan, jika berdasarkan konteks ayat ini maka kemuliaan yang di maksud adalah jalan kebenaran, mereka menghujat jalan kebenaran. firman Tuhan di putarbalikkan seperti cara Iblis ketika ia mencobai Tuhan Yesus di padang gurun, menggunakan firman Tuhan lalu di putarbalikkan faktanya, namun karena Tuhan Yesus mengetahui kebenaran Ia bisa melawan kepalsuan.

2 Petrus 2:13-15
Di sini di jelaskan mengenai kelakuan-kelakuan mereka, di katakan bahwa mereka berfoya-foya, mabuk dalam hawa nafsu, penuh nafsu zinah, pendosa, serakah. Ini adalah kelakuan-kelakuan yang terpancar dari guru-guru palsu, ternyata selain dari ajaran kita juga bisa melihat kelakuan mereka untuk mendeteksi apakah mereka guru-guru palsu atau tidak. Dengan demikian, jika mereka mengajarkan kepalsuan dan memiliki tingkah laku pendosa maka ia adalah guru-guru palsu.

2 Petrus 2:17-19
Guru-guru palsu layak untuk masuk ke dalam hukuman kekal karena perbuatannya terhadap jemaat Allah dan kelakuannya terhadap kebenaran firman Tuhan, mereka penghujat dan penipu. Mereka begitu congkak, penuh dengan perkataan hampa karena kepalsuan, dan mereka penuh dengan hawa nafsu cabul. Menjanjikan kemerdekaan, padahal mereka adalah budak, budak dari dosa, karena mereka ingin mengikuti kemauan dosa dan hiduo di dalamnya, mereka adalah hamba-hamba kebinasaan.

2 Petrus 2:20-22
Berdasarkan ayat ini, guru-guru palsu tersebut pada awalnya ialah orang-orang yang bertobat sama seperti kita bertobat lalu menerima Kristus, tetapi karena mereka masuk kedalam keinginan daging dan tinggal di dalamnya sehingga perbuatan-perbuatan daging terbuahkan maka mereka menjadi guru-guru palsu, dengan kepalsuan mereka mengajar jemaat, dengan demikian mereka menghujat kebenaran.

Kita sebagai jemaat Allah harus berhati-hati terhadap mereka ini supaya kita tidak di sesatkan, dengan demikian maka kita tidak akan menjadi korban dari mereka. Kita tidak akan di jauhkan mereka dari keselamatan kita, kita tidak dijadikan korban untuk menjadi sumber keuntungan bagi mereka, oleh karena itu kita harus perhatikan pengajaran dan tingkah lakunya, jika keduanya menyimpang seperti yang tertulis dalam 2 Petrus 2 ini maka kita harus menghindar dari orang tersebut.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak