Keluarga Kristen Menurut Alkitab

Image by serrano1004 from Pixabay


Pendahuluan

Keluarga kristen adalah keluarga yang hidupnya berlandaskan kepada kasih Kristus, mereka adalah orang-orang yang telah menerima injil kebenaran sehingga dengan demikian mereka terpanggil untuk masuk kedalam bagian dari Kristus, sehingga mereka ini di sebut keluarga kristen. Keluarga kristen sendiri di mulai dari pernikahan yang berawal dari pemberkatan Tuhan Yesus kristus. Markus 10:9, pernikahan yang di mulai dari Allah, yang di persatukan dari Allah maka pernikahan tidak dapat bercerai. Lalu bagaimana alkitab mengajarkan tentang keluarga kristen? Mari kita perhatikan dengan seksama mengenai pengajaran firman Tuhan ini

 

Pembahasan

Kolose 3:18-4:6

 

Suami & Istri

Ayat 18 mengajarkan bahwa seorang istri harus tunduk kepada suaminya, kata tunduk dalam teks Yunani pada ayat ini ialah hypotasso artinya adalah taat, tunduk. Jadi seorang Istri harus mentaati perkataan suaminya karena itulah yang di kehendaki Tuhan, hal inilah yang seharusnya terjadi di dalam keluarga kristen.

 

Tahukah saudara kata hypotasso adalah sebuah istilah kata yang di gunakan oleh tentara Yunani yang berarti untuk mengatur pasukan di bawah kendali seorang pemimpin. Kata yang sama di gunakan terhadap seorang istri, istri harus tunduk kepada suami seperti seorang prajurit yang taat kepada pemimpinnya, dalam memberikan sebuah perintah tidak ada prajurit yang menolaknya, mereka semua mentaati perintah pemimpin, bahkan jika mereka di berikan misi khusus seperti misi bunuh diri sekalipun maka mereka akan mentaati perintah tersebut.

 

Karena kata yang di gunakan ialah kata yang sama, maka kurang lebih ketaatan seorang istri haruslah tidak jauh beda dengan ketaatan prajurit, jadi umpamanya ialah istri adalah prajurit di dalam rumah tangga, dan suami adalah pemimpinnya, jadi haruslah demikian keluarga kristen berjalan.

 

Jika ada seorang perempuan dengan pemikiran-pemikiran feminist yang menganggap bahwa perempuan lebih unggul dari pada laki-laki dan perempuan tidak membutuhkan laki-laki, apalagi sampai-sampai ia memerintahkannya maka pemahaman-pemahaman seperti ini sangat bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan, maka tidak heran jika fenomena-fenomena passport bros menjamur di Amerika Serikat, hal ini karena di sana banyak sekali feminist-feminist yang menjamur dan tentu sikap-sikap demikian tidak berlaku dalam kekristenan.

 

Ayat 19 mengajarkan bahwa seorang suami harus mengasihi istrinya, oleh karena itu maka jika istri di tuntut untuk mentaati suaminya maka seorang suami tidak boleh dengan semena-mena memerintah istrinya, perintah yang dikeluarkan harus berlandaskan kasih, jika perintah tersebut tidak berlandaskan kasih maka ia sudah tidak mengasihi istrinya, kita terus melontarkan kata-kata kasih namun apa artinya kasih ini?

1 Korintus 13:4-7 menjelaskan bahwa kasih itu sabar, jika seorang suami memiliki istri yang tidak taat maka seorang suami harus mengasihi istrinya, bagaimana caranya? Ia harus bersabar, sabar dalam ketidaktaatan istrinya, sabar dalam memberikan perintah kepada istrinya, jangan ketidaktaatan istri di balas dengan amarah yang membuat rumah tangga itu terlihat seperti ada keretakan.

 

Kasih itu murah hati, seorang suami harus bersikap murah hati terhadap istrinya. Murah hati dalam teks Yunani adalah chresteuomai yang artinya adalah baik, jadi seorang suami harus bersikap baik terhadap istrinya, dengan demikian maka kekerasan dalam rumah tangga yang di berlakukan oleh suami kepada istrinya adalah suatu kesalahan, suatu penyimpangan, jangankan kekerasan, dengan membentak istrinya saja suami tersebut telah melanggar ketetapan-ketetapan firman Tuhan mengenai keluarga Allah.

 

Alkitab tidak mensupport sama sekali hubungan toxic relationship antara suami istri, oleh karena itu sudah seharusnya sikap-sikap toxic yang dapat membuat keluarga itu retak harus di tinggalkan, Allah tidak menghendaki hubungan rumah tangga yang retak, yang penuh dengan sikap toxic, Allah membencinya, oleh karena itu Allah menetapkan ketetapan-ketetapan perihal keluarga kristen di dalam firman-Nya sehingga kita bisa belajar bersama-sama, dan bersama-sama kita bisa membangun keluarga yang berkenan di hadapan Allah.

 

Kasih itu tidak cemburu, maka seorang suami tidak boleh cemburu terhadap istrinya, meskipun seorang suami tidak boleh cemburu terhadap istrinya, seorang istri tidak boleh sesuka hati begitu saja datang menghampiri laki-laki lain, karena istri adalah milik suami, dalam pernikahan laki-laki dan perempuan telah menjadi satu daging (Mat. 19:5). 1 Korintus 7:4 menjelaskan bahwa isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, hal ini juga berlaku kepada suami, suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, artinya istri adalah milik suami dan suami adalah milik istri, maka dengan demikian tentu perselingkuhan di larang di dalam Alkitab, jadi meskipun seorang suami tidak boleh cemburu terhadap istrinya bukan berarti istrinya boleh selingkuh kepada siapa saja karena tubuhnya bukanlah miliknya pribadi, inilah yang maksudnya menjadi satu daging.

 

Kasih itu tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain, biasanya jika terjadi suatu masalah dalam rumah tangga maka amarah akan meluap-luap baik suami maupun istri, sesungguhnya hal ini bertentangan dengan ketetapan keluarga Allah, amarah harus di jauhkan, selain suami yang harus mengasihi, dasar pernikahan itu sendiri adalah kasih, maka dengan demikian baiklah suami-istri harus saling mengasihi, lagi pula saling mengasihi adalah sebuah perintah yang di lontarkan langsung oleh Tuhan Yesus (Markus 12:30-31). Jadi sebenarnya, tidak hanya seorang suami yang wajib mengasihi istrinya, tetapi seorang istri juga harus wajib mengasihi suaminya karena itulah perintah yang tertulis.

 

Sikap Orang tua Terhadap Anak & Sebaliknya

Ayat 20 mengajarkan bahwa seorang anak harus mentaati kedua orang tuanya, Tuhan menghendaki demikian, dan dalam mentaati orang tua ini kita memiliki reward, berdasarkan hukum Taurat, reward yang akan di dapati kepada anak jika ia mentaati kedua orang tuanya adalah umur panjang di dunia ini (Kel. 20:12)

Meskipun seorang anak harus mentaati orang tuanya, bukan berarti kedua orang tua bisa berlaku seenaknya dalam memperlakukan anak-anaknya, firman Tuhan sudah jelas mengatakan bahwa kita harus saling mengasihi (Markus 12:30-31), dan salah satu hal tentang kasih yang tertulis dalam 1 Korintus 13 adalah kasih itu tidak mencari keuntungan diri sendiri.

 

Jangan orang tua memiliki pemikiran untuk mencari keuntungan dari anak-anaknya misalnya pemikiran-pemikiran seperti banyak anak banyak rezeki, pemikiran tersebut adalah kuno dan bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan. Memiliki pemikiran tersebut artinya orang tua hanya menganggap anak-anak sebagai alat investasi masa depan, tentu ini adalah kejahatan, karena tidak ada kasih di dalamnya.

 

Ayat 21 mengajarkan bahwa seorang ayah tidak boleh menyakiti perasaan anaknya, jika seorang anak hanya di anggap sebagai investasi masa depan bukankah hati anak itu hancur? Hatinya hancur karena ia tidak di anggap sebagai anak tetapi hanya sebagai alat? Oleh karena itu, mengenai masa depan si anak, orang tua tidak boleh semena-mena.

 

Ayat-ayat Alkitab Tentang Keluarga

1 Timotius 5:8 menjelaskan bahwa jika ada seseorang dalam rumah tangga tidak memelihara sanak saudaranya, bahkan seisi rumahnya, ia di katakan sebagai orang yang murtad, dan orang-orang yang semacam ini dikatakan jauh lebih buruk daripada orang-orang yang tidak beriman. Ternyata berdasarkan ayat ini, pemurtadan bukan hanya berbicara meninggalkan iman terhadap Tuhan Yesus, tetapi pemurtadan juga bisa terjadi jika ia mengabaikan keluarganya, dan bahkan di katakan statusnya lebih buruk daripada orang-orang yang tidak beriman.

 

1 Yohanes 2:10 kita harus mengasihi saudara-saudara kita, Roma 14:10 jangan menghakimi maupun menghina saudara, Roma 12:10 selain mengasihi, kita juga di ajak untuk saling menghormati, Kolose 3:13 kita harus bersabar, 1 Yoh. 4:20 harus mengasihi Allah dan sesama.

 

Penutup

Itulah ketetapan-ketetapan kebenaran firman Tuhan mengenai keluarga kristen, hal ini membuktikan bahwa dalam menjalin rumah tangga, semuanya harus berjalan sesuai dengan ketetapan kebenaran firman Tuhan, sayangnya pengajaran seperti ini sangat jarang sekali saya temukan di mimbar-mimbar pada hari minggu, saya yang terbiasa beribadah jarang, dan bahkan tidak terdengar pengajaran semacam ini, maka tidak heran jika ada banyak keluarga kristen yanag terjebak dalam toxic relationship.

Saya harap dengan adanya artikel ini kita semua kembali belajar kebenaran firman Tuhan mengenai keluarga kristen yang alkitabiah, supaya semua berjalan sesuai dengan kehendak Allah. Allah adalah kasih maka kita juga harus saling mengasihi satu sama lain, menurut saya kesimpulan dari pembahasan yang ada di atas ialah kita harus saling mengasihi satu sama lain.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak