Halloween, Bolehkah Orang Kristen Merayakannya?

 

Image by Alexa from Pixabay

Pendahuluan

31 Oktober adalah tanggal dimana banyak orang di seluruh dunia dengan antusias merayakan perayaan Halloween. Perayaan Halloween adalah salah satu perayaan yang di nanti-nantikan pada bulan Oktober ini, vibes yang terpancar dari perayaan ini adalah salah satu hal yang di cari oleh banyak orang, banyak yang merindukan perayaan ini, sehingga ketika pada tanggal 31 Oktober banyak orang yang merayakannya, dan perayaan ini terjadi di seluruh penjuru dunia. Karena perayaan ini sangat memengaruhi situasi sosial, termasuk orang-orang kristen, apakah kita sebagai orang kristen boleh mengikuti perayaan Halloween ini? Apa sebenarnya perayaan Halloween ini?

 

Pembahasan

 

Mitos Dan Awal Mula

Christian Pure dalam situsnya menjelaskan bahwa ada mitos yang beredar bahwa tanggal 31 Oktober adalah tanggal kelahiran Satan, dan banyak orang yang mempercayai hal tersebut. Namun Christian Pure membantah terhadap kepercayaan yang beredar ini, Christian pure mengatakan bahwa tanggal 31 Oktober adalah perayaan yang berasal dari ancient celtic, di mana perayaan ini menjadi tanda bahwa musim panen telah berakhir atau mendekati akhir, jadi tidak ada kaitannya sama sekali dengan kelahiran Satan.

 

Mitos yang berkembang di tengah banyak orang ini muncul dari proses kristenisasi budaya pagan pada zaman itu. Gereja pada zaman itu membuat suatu perayaan yang bernama All Hallows Eve yang kemudian nama itu berubah menjadi Halloween, seperti yang kita kenal sekarang ini. Perayaan ini bertepatan dengan perayaan pagan Celtic Festival, tujuannya untuk mengkristenisasi budaya, tidak ada bukti yang bisa menunjukkan bahwa tanggal 31 Oktober yang merupakan perayaan Halloween adalah kelahiran Satan.

 

Chriatian Pure dalam situsnya menjelaskan bahwa tidak ada kaitannya bahwa Halloween ini berhubungan dengan Satan, baik kelahirannya, maupun dengan kaitannya terhadap pemujaan terhadap setan, jadi tanggal 31 Oktober yang merupakan kelahiran Satan adalah mitos belaka, namun hingga saat ini banyak orang masih percaya akan hal demikian.

 

Halloween Origins

Britannica menjelaskan bahwa Halloween berasal dari Festival of Samhain dari orang-orang Celtic. Dalam Festival of Samhain, di yakini bahwa jiwa-jiwa yang telah mati datang kembali menuju kerumah mereka masing-masing dan jika ada yang meninggal pada tahun tersebut maka di yakini bahwa jiwa mereka pergi menuju ke alam yang lain.

 

Mereka menyalakan perapian di musim dingin selain untuk kehangatan, mereka juga melakukannya untuk mengusir roh-roh jahat, dan untuk menhindari roh-roh tersebut banyak orang akan memakai kostum yang menyerupai mereka dengan tujuan sebagai penyamaran agar roh-roh tersebut tidak dapat mengenali manusia dan roh-roh tersebut tidak mengganggu banyak orang.

 

Itulah sejarah singkat mengenai perayaan Halloween, ternyata Halloween adalah perayaan yang berasal dari kebudayaan Celtic, namun gereja pada zaman itu mengkristenisasi budaya pagan yang berkembang pada waktu itu, dan salah satu yang di kristenisasi adalah Festival of Samhain yang di gantikan dengan All Hallows’ Eve yang dimana nama tersebut kita kenal hingga saat ini sebagai Halloween.

 

Proses pengkristenisasian budaya pagan tersebutlah yang menyebabkan mitos mengenai tanggal 31 Oktober sebagai tanggal kelahiran Satan. Gereja mengkristenisasi budaya Celtic Festival of Samhain dengan menggantikan namanya sebagai All Hallow’s Eve dan menyebarkan rumor yang tidak benar bahwa Satan lahir pada tanggal 31 Oktober

 

Sekarang kita sudah tahu bahwa Halloween adalah budaya pagan dari bangsa Celtic dan tidak ada kaitannya dengan Satan, baik tanggal lahirnya maupun kaitannya terhadap pemujaannya, semuanya tidak ada. Lalu bagaimana sekarang? Apakah kita orang kristen boleh ikut dalam merayakan budaya pagan Celtic ini?

 

Sikap Orang Kristen Terhadap Halloween

Jawabannya tentu tidak, mengapa? Karena Festival ini berasal dari pagan dan memiliki kepercayaan yang menyimpang dengan kebenaran firman Tuhan, mari kita bahas bersama-sama dalam perspektif kebenaran firman Tuhan, biarlah Alkitab yang mengajari kita perihal ini, mari kita wujud-nyatakan 2 Timotius 3:16.

 

Kolose 2:8 mengajarkan bahwa kita harus berhati-hati terhadap filsafat palsu dunia, filsafat yang diturunkan turun-temurun dari nenek moyang hingga generasi berikutnya, kita di ajak untuk berhati-hati terhadap tradisi turun-temurun manusia supaya kita tidak di tawan olehnya, maka oleh karena itu kita harus menjauhi budaya pagan Halloween ini, supaya kita tidak di tawannya, kita di perintahkan untuk menjauh karena filsafatnya yang penuh dengan kekosongan, kedatangan orang mati ke dunia ini saja suatu pertentangan di Alkitab.

 

Pengkhotbah 9 menjelaskan bahwa orang yang sudah mati tidak mengetahui apa-apa, di katakan juga kenangan mereka yang telah meninggal telah lenyap, tidak ada ingatan bagi orang yang sudah mati, hal ini justru bertentangan dengan perayaan Festival of Samhain yang banyak orang meyakini bahwa orang-orang yang sudah mati akan mengunjungi rumah mereka, berkunjung kerumah berarti mereka masih memiliki memory terhadap dunia ini, namun ayat tersebut mengatakan memory orang mati telah lenyap, dan bahkan mereka tidak tahu apa-apa, karena mereka tidak tahu apa-apa maka menjadi pertentangan jika jiwa yang sudah mati ini mengetahui jalan pulangnya.

 

Yohanes 11:11-14 Tuhan Yesus menjelaskan bahwa “Lazarus, saudara kita, telah tertidur” , murid-murid beranggapan bahwa kata tidur yang di maksud oleh Tuhan Yesus artinya tidur dalam pemahaman manusia yaitu beristirahat, namun dalam pemahaman Tuhan Yesus kata tidur memiliki arti yang lain, kematian bagi Tuhan Yesus adalah sebuah situasi di mana tubuh seseorang dalam posisi tidur, jadi anggapan antara manusia dan Tuhan mengenai tidur sungguh berbeda, bagi Tuhan mati itu adalah tidur, dan bagi kita tidur adalah istirahat, sungguh pemikiran yang berbeda karena pengetahuan yang berbeda.

 

Jika Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang yang mati adalah orang yang dalam keadaan tidur, dan ada tempat khusus bagi jiwa yang sudah tertidur ini karena Tuhan Yesus mengatakan “Aku pergi kesana untuk membangunkan dia dari tidurnya” maka sungguh benar bahwa orang-orang yang telah mati mereka tidak mengetahui apa-apa, bahkan ingatan terhadap masa lalunya pun tidak akan di ingat terhadap jiwa yang tertidur.

 

Dalam tidurnya orang yang sudah mati tidak mengetahui apa-apa (Peng. 9:5), ia juga tidak memiliki ingatan masa lalu (Peng. 9:5), Psalms 115:17 versi KJV mengatakan bahwa jiwa-jiwa yang sedang tertidur mereka tidak memuji Tuhan, Psalms 146:4 KJV menjelaskan bahwa pikiran-pikirannya juga telah perish, hal ini terjadi karena ketika jiwa orang yang telah mati maka mereka dalam situasi tidur dan mereka tidur di tempat khusus yang hanya Tuhan Yesus saja ketahui.

 

Karena itu, tidak benar adanya jika jiwa yang telah mati dapat datang kembali kedunia ini dan mengunjungi rumah-rumah yang mereka pernah tinggali, hal ini adalah sebuah ketidakbenaran dan oleh karena itu sesuai dengan Kolose 2:8 kita harus menjauhkan diri kita terhadap budaya pagan ini jangan sampai kita di tawan dengan keyakinan palsu mereka.

 

1 Yohanes 2:15 menjelaskan bahwa kita tidak boleh mengasihi dunia ini, jika kita mengasihi dunia ini maka Allah tidak ada pada kita. Oleh karena itu, maka kita tidak boleh mengasihi dunia ini dan cara-caranya, termasuk budaya pagan apapun itu, kita harus tinggalkan itu dan kita harus lebih memilih kepada ALLAH, hanya Allah saja yang kita kasihi.

 

Matius 15:8 Tuhan Yesus mengatakan bahwa banyak orang memuliakan-Nya dengan ucapan-ucapan yang indah, namun sesungguhnya hati mereka jauh dari pada-Nya, jangan kita sebagai orang kristen memuji Allah, tetapi hati kita tetap mengikuti cara dunia, kita mengikuti apa yang dunia lakukan, ikut dalam perayaan pagan, jika kita mengasihi Allah maka kita harus mengasihi-Nya dengan segenap hati.

 

Oleh karena itu, saudara-saudaraku yang terkasih di dalam Kristus, hendaklah kita memiliki hikmat yang berasal dari Allah yaitu kebenaran firman Tuhan, supaya dengan adanya kebenaran ini di dalam hati dan pikiran kita, kita bisa mengetahui yang mana yang benar dan yang salah dan dengan demikian kita bisa memilih dengan pilihan yang benar, pilihan yang berdasarkan kebenaran firman Tuhan, jauhilah semuanya ini.

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak