Roh Kudus adalah salah satu pribadi Allah yang di janjikan Yesus tentang kedatangannya (Yoh. 15:26), Yesus telah menjanjikan tentang kedatangan Roh Kudus ini, dan tentu saja janji ini ditepati dengan kehadirannya pada hari pentakosta di Kisah Para Rasul 2. Hingga saat ini Roh Kudus bernaung didalam kehidupan umat-umat yang percaya, Ia berdiam di bait Allah yaitu kita (1 Kor. 3:16-17).
Kedatangan Roh Kudus ditengah-tengah umat-Nya menjadikan penghiburan (Yoh.14:26) bagi kita karena kehadiran-Nya membuktikan bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan kita sekalipun Yesus ke Sorga untuk menyediakan rumah bagi kita.
Kehadiran Roh Kudus kedalam dunia ini tentu memiliki reaksi yang berbeda-beda dari umat manusia, ada yang menerimanya karena ia percaya kepada Kristus, dan ada juga yang menolak-Nya, dan mungkin bahkan ada yang menghujat-Nya. Apa yang terjadi kepada seseorang yang telah melakukan penghujatan kepada Roh Kudus?
Yesus berkata di dalam Markus 3:29, jika ada orang yang menghujat Roh Kudus maka orang tersebut tidak akan diampuni oleh Tuhan, dan dosa ini merupakan dosa yang kekal, jadi dari semua dosa ada satu dosa yang tidak dapat di ampuni Allah yaitu penghujatan terhadap Roh Kudus. Pertanyaannya, mengapa menghujat Roh Kudus tidak bisa diampuni? mengapa dosa ini masuk kategori dosa kekal? mungkin menurut saya yang menjadi jawabannya adalah karena Roh Kudus itu sendiri memiliki peranan yang penting dalam upaya keselamatan kita.
Efesus 1:13 mengatakan bahwa ketika kita percaya akan injil keselamatan yang telah diberitakan dan didengar sehingga membuat kita percaya maka saat itu juga Roh Kudus akan dimeteraikan di dalam hidupmu. Dikatakan dalam ayatnya yang ke 14 bahwa Roh Kudus adalah jaminan kita. Ia adalah jaminan bagi kita sampai kita secara keseluruhan menjadi milik Allah. Oleh karena itu, Roh Kudus menjadi peranan penting bagi keselamatan kita karena Ialah jaminan kita agar kita bisa menjadi milik Allah sepenuhnya.
Lalu apa itu menghujat Roh Kudus?
Markus 3:20-30 Yesus menjelaskan apa itu menghujat Roh Kudus, dikatakan bahwa "...Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal" (ayat 29). Lalu pada ayat nya yang ke 30 dikatakan: Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat, jadi berdasarkan konteks dari cerita ini ialah, penghujatan terhadap Roh Kudus ialah penghujatan yang menyangkal akan kuasa dari Roh Kudus sendiri, dan bisa juga penghujatan yang benar-benar menggunakan kata-kata hujat seperti yang tertulis pada kisah ini.
1. Menyangkal akan kuasa dari Roh Kudus
ketika Yesus menyembuhkan seseorang yang kerasukan setan yang menyebabkan ia buta dan bisu, di saat itu orang-orang farisi mengatakan bahwa "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan (Matius 12:24). Lalu Yesus menegaskan bahwa Ia mengusir setan dengan kuasa Roh Allah (ayat 28).
Jika ada seseorang yang tidak meyakini akan karya kuasa Roh Allah/Roh Kudus maka orang tersebut sedang menghujat-Nya, dan dia tidak akan diampuni.
2. Menghujat terang-terangan
Orang Farisi menghujat Yesus dengan mengatakan bahwa Yesus mengggunakan kuasa Beelzebub dalam mengusir setan, dalam Markus 3:30 Yesus memberitahukan tentang penghujatan terhadap Roh Kudus karena Ia dikatakan kerasukan roh jahat. Jadi selain dengan tidak percaya akan karya kuasa Roh Allah, penghujatan terhadap Roh Kudus juga berbicara mengenai penghujatan secara terang-terangan, dengan contoh Roh Kudus di sebut sebagai Roh Jahat, seperti yang tertulis di Markus 3:30, di katakan bahwa orang tersebut mengatakan bahwa Yesus di rasuk roh jahat, perkataan ini menghina Roh Kudus yang sedang mengurapi Yesus.
Jadi penghujatan terhadap Roh Kudus adalah berbicara mengenai tidak percaya akan kuasa Roh dan juga berbicara mengenai perkataan hujat.
