Analisa Lagu Bila Roh Allah Ada Didalamku Berdasarkan Alkitab


 Image by Christoph Schütz from Pixabay


Bernyanyi adalah salah satu ungkapan bagi umat percaya untuk memuji Tuhan, oleh karena itu banyak sekali umat Tuhan yang berusaha menciptakan lagu supaya mereka bisa memuji Tuhan melalui nyanyian-nyanyian yang mereka ciptakan. Lagu-lagu ini merupakan hasil dari pemikiran manusia, oleh karena itu penting sekali bagi kita untuk memperhatikan kebenaran dalam setiap kalimat yang tercipta, mengingat kita ini adalah manusia yang berdosa, manusia yang berdosa pastilah memikirkan pikiran-pikiran yang berdosa, oleh karena itu kita harus kembali memperhatikan aspek kebenaran dari lagu yang sudah tercipta.

Hal ini harus kita lakukan supaya kita menjadi penyembah-penyembah dalam Roh dan kebenaran, dalam menyembah Allah kita tidak bisa asal-asalan, landasannya ialah kebenaran, termasuk dalam bernyanyi untuk Tuhan, dasarnya adalah kebenaran, Tuhan mencintai kebenaran, ia membenci dosa. Maka ketika bernyanyi haruslah kita bernyanyi bagi Tuhan dengan landasan yang benar.

Lagu bila Roh Allah ada di dalamku menjadi perhatian saya, lagu ini perlu kita periksa kembali kebenarannya berdasarkan kebenaran firman Tuhan, bukan berdasarkan hati dan pikiran manusia, karena pikiran manusia mengandung dosa, sedangkan firman Tuhan adalah kebenaran yang bermanfaat untuk menyatakan kesalahan (2 Tim. 3:16)

Pembahasan:

Bila Roh Allah Ada Didalamku

Kalimat ini tentu berbicara mengenai umat Tuhan yang Roh Kudus hadir di setiap kehidupan umat percaya. Roma 8:5 mengatakan bahwa mereka yang hidup menurut daging akan memikirkan hal-hal kedagingan dan tentunya pemikiran tersebut terkadang terbuahkan/termanifestasi sehingga melakukan dosa. Jika umat Tuhan hidup menurut Roh maka ia akan memikirkan hal-hal yang dari Roh, dan manifestasi Roh Kudus pasti terjadi didalam kehidupan orang tersebut, sehingga yang terjadi padanya adalah buah-buah Roh termanifestasi.


Ku kan menari seperti Daud menari

Kalimat ini merupakan suatu ketidakbenaran, jika seseorang hidup didalam Roh Allah maka ia tidak akan menari karena menari adalah buah dari perbuatan daging. Dalam Galatia 5:19-21, kata pesta-pora dalam bahasa Yunani ialah Komos dan diterjemahkan kedalam bahasa Inggris kedalam kedua kata yaitu; a revel dan carousal.

Menurut Cambridge Dictionary kata revel berarti; to dancedrinksing, etc. at a party or in publicespecially in a noisy way (Cambridge Dictionary)

Berdasarkan Oxford Learners Dictionaries, kata revel berasal dari; late Middle English: from Old French reveler ‘rise up in rebellion’, from Latin rebellare ‘to rebel’. (Oxford Learners Dicionaries), kata revel merupakan asal kata dari bahasa Prancis "reveler" yang berarti bangkit dalam pemberontakan, dan dalam bahasa Latin berasal dari kata rebellare yang berarti untuk memberontak.

Mulanya kata revel tidak hanya berkaitan dengan pestapora yang berisi minum-minuman mabuk, menari dan bernyanyi, tetapi kata ini berkaitan dengan pemberontakan. Asal katanya dari pemberontakan. Oleh karena itu menurut saya pesta pora adalah sukacita yang berbeda dari buah Roh (Gal. 5:22-23). Pesta-pora merupakan buah yang berlawanan, ia memberontak terhadap buah Roh sukacita.

Bahkan menurut Cambridge Dictionary kata revel juga menjelaskan bahwa nyanyian-nyanyian yang di serukan di sebuah pesta atau keramaian yang dilakukan dalam suara keras menjadi salah satu aktivitas dari kata revel ini, nyanyian disebut dalam kata revel ini, sehingga membuat bahwa kata pesta pora yang berarti revel dalam bahasa Inggris, didalamnya berisi aktivitas-aktivitas seperti mabuk, menari, dan menyanyi. Menyanyi juga menjadi bagian dari pesta-pora, menjadi bagian dari perbuatan daging. Bayangkan ketika kita menyembah kepada Tuhan, justru kita sendiri berbuah dosa dihadapan Allah tanpa kita ketahui, karena kita anggap puji-pujian adalah suatu hal yang menurut kita benar. Tetapi justru pada kenyatannya, nyanyian juga termasuk salah satu aktivitas dari perbuatan daging.

Oleh karena nyanyian adalah buah dari perbuatan daging maka kita harus memperhatikan aspek kebenaran dari nyanyian-nyanyian yang kita nyanyikan kepada Tuhan, sehingga kita menjadi penyembah-penyembah yang benar seperti yang Tuhan Yesus mentioned di dalam Yohanes 4:23.


Jadi ketika Roh Allah ada didalam kita, maka justru kita harus menghindari perbuatan daging, karena perbuatan daging berlawanan dengan perbuatan Roh. Roh Allah tersebut akan menghindari yang namanya tarian dan nyanyian, apalagi berbicara mengenai kemabukan, segala macam aktivitas yang ada pada pestapora, pastilah dihindari oleh Roh Kudus. Oleh karena itu pernyataan ku kan menari seperti Daud menari adalah sebuah ketidakbenaran, karena menari bukan hasil dari buah Roh, Roh tidak memanifestasikan tarian-tarian maupun nyanyian-nyanyian, justru ia menghindari kedua hal tersebut. 

Tari-tarian Daud sendiri bukan berasal dari Roh Allah, Roh Allah tidak bermanifestasi, Ia tidak menggerakan Daud untuk menari-nari, justru tarian-tarian yang ia lakukan ialah tarian yang berasal dari keinginannya sendiri, tarian yang berasal dari keinginan daging yang ia rela dibuahkan sehingga dosa-dosa perbuatan daging lainnya terbuahkan seperti amarah, ketakutan, ketelanjangan, anda bisa baca artikel saya mengenai menari seperti Daud menari, alkitabiahkah?

Menari: Galatia 5:19-21 (Perbuatan daging) bukan manifestasi Roh Kudus, bukan buah Roh

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak