Alkitabiahkah Urapan Roh Pentakosta-Karismatik?


Image by Joe from Pixabay


 Aliran Pantekosta-Karismatik adalah salah satu aliran yang berkembang pesat di dalam Kekristenan, yang menjadi ciri khas dalam aliran ini ialah mengenai urapan Roh Kudus, perhatian aliran ini terhadap urapan Roh Kudus menjadi sangat begitu diperhatikan, bahkan menjadi perhatian utama gereja. Tidak lupa juga bahwa selain perhatiannya terhadap Roh kudus begitu kuat, gereja ini juga memperhatikan karunia-karunia Roh Kudus, namun dari semua karunia-karunia tersebut, yang menjadi prioritas utama dari aliran ini adalah karunia dalam berbahasa roh.

fenomena-fenomena mengenai urapan Roh Kudus dari aliran Pentakosta-Karismatik ini menarik perhatian saya untuk membahasnya pada pembahasan kali ini. ada banyak reaksi gereja mengenai praktik urapan Roh Kudus dan Pentakosta-Karismatik, ada yang menerimanya sebagai iman dan bahkan mempraktekkannya, ada juga yang menentangnya dan menganggapnya sebagai suatu penyesatan. Lantas bagaimana dengan kebenaran firman Tuhan sendiri? apa yang Alkitab katakan mengenai urapan Roh Kudus? apakah praktek yang dilakukan di Pentakosta-Karismatik adalah suatu kebenaran? atau justru menyimpang dari kebenaran tersebut? mari kita simak persoalan ini dalam perspektif kebenaran firman Tuhan;


Ciri Khas Urapan Roh Pantekosta-Karismatik

Yang menjadi ciri khas Pantekosta-Karismatik dalam urapan Roh Kudus ialah biasanya jemaat akan meronta-ronta, terjatuh, menggelepar dilantai, tangan dan kaki bergerak tidak karuan, menangis, berteriak histeris, kehilangan kendali. Apakah ciri-ciri ini merupakan manifestasi dari Roh Kudus atau tidak? sekarang kita lihat berdasarkan kebenaran firman Tuhan.

            Orang yang kerasukan setan:

                1. Menggoncang-goncang (Markus 1:26)

                2. Menjerit (Markus 1:27)

                3. Kuat (Markus 5:4)

                4. Berteriak-teriak (Markus 5:5)

                5. Menyiksa diri (Markus 5:5)

                6. Terbanting (Markus 9:18)

                7. Mulut berbusa (Markus 9:18)

                8. Kertakan gigi (Markus 9:18)

                9. Kejang-kejang (Markus 9:18)

                10. Terguling-guling (Markus 9:20)

                11. Terlihat mati (Markus 9:26)

Berdasarkan manifestasi dari orang-orang yang kerasukan setan, justru urapan Roh Kudus Pentakosta-Karismatik memiliki ciri-ciri yang sama dengan orang yang dirasuki setan, mereka pasti jatuh terlantai, meronta-ronta, kejang-kejang, berteriak, berguling-guling di lantai. Sayangnya justru gereja menganggap bahwa jemaat-jemaatnya sedang di urapi Roh Allah, padahal manifestasinya sendiri sama dengan orang-orang yang kesurupan, sangat bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan. Mana mungkin manifestasi Roh Kudus serupa dengan tanda-tanda orang yang kerasukan setan.


Galatia 5:21-23 sendiri menjelaskan bahwa buah dari Roh Kudus itu salah satunya adalah pengendalian diri, bagaimana bisa seseorang yang di urapi Roh justru malah meronta-ronta di lantai? tidak mungkin, itu pasti manifestasi dari roh yang lain. Orang yang di urapi oleh Roh Kudus pastilah ia akan di ajari tentang bagaimana caranya untuk mengendalikan diri, sehingga manifestasi pengendalian diri itu terlihat dalam kehidupan orang tersebut. Jika yang terlihat ialah manifestasi meronta-ronta, kejang-kejang maka ia bukan hasil dari manifestasi Roh Kudus, kalau kita melihat dari sisi kebenaran firman Tuhan dalam konteks kerasukan setan, justru tanda-tanda ini merupakan sebuah tanda dimana orang tersebut sedang dirasuki oleh roh-roh jahat.

Bagaimana bisa seorang hamba Tuhan tidak bisa mengenali manifestasi dari roh jahat di dalam persekutuan umat percaya? kenapa mereka tidak mengenalinya? jika seorang hamba Tuhan tidak bisa mengenali mana roh jahat dan mana Roh Kudus maka orang tersebut bukanlah hamba Tuhan, mengapa? karena jika ia adalah hamba Tuhan, maka seharusnya ada Roh Allah yang mengurapinya, dan akan memberikannya karunia untuk membedakan roh (1 Kor. 12:10), ingat karunia Roh Kudus itu tidak hanya berbicara soal bahasa roh, tetapi ia juga berbicara soal membeda-bedakan roh.

Inilah akibatnya jika suatu gereja hanya terfokus pada satu karunia rohani saja yaitu karunia berbahasa roh, lalu karunia-karunia lainnya diabaikan, akibatnya ialah gereja tidak bisa membedakan mana yang kerasukan roh jahat mana yang di urapi Roh Kudus. Sehingga ketika terjadi sebuah manifestasi yang mirip dengan orang yang kerasukan, gereja justru mengimani bahwa orang tersebut sedang di urapi oleh Roh Allah. Bukankah gereja sedang di tipu oleh pekerjaan-pekerjaan Iblis?

Bukankah ketika kita mengimani roh jahat yang masuk itu sebagai Roh Kudus adalah suatu penghinaan terhadap Roh Kudus? bukankah kita sedang menghujat Roh Allah ketika suatu pekerjaan Iblis justru di anggap sebagai pekerjaan Roh Kudus? adakah pekerjaan Roh Kudus membawa kekacauan didalam gereja? bukankah ini merupakan penghinaan yang tanpa kita sadari telah kita lakukan?

Ahli-ahli Taurat menuduh Yesus dengan mengatakan "...dengan penghulu setan Ia mengusir setan" (Markus 3:22). Lalu Yesus membalas mereka dengan berkata "Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal" (ay. 29). Tertulis dalam ayat 30 bahwa alasan Yesus mengatakan bahwa menghujat Roh Kudus tidak dapat diampuni ialah karena Yesus telah dituduh kerasukan setan. Jadi karena Yesus dituduh kerasukan setan maka Yesus mengecam bahwa tidak ada ampun bagi yang menghujat Roh Kudus.

Berdasarkan kasus di atas, maka jika kita memberikan tuduhan bahwa kuasa yang merupakan dari Roh Allah (Matius 12:28) ialah kuasa setan maka itu adalah penghujatan. Oleh Karena itu maka, jika seseorang mengatakan bahwa pekerjaan setan merupakan pekerjaan Roh Kudus, itu juga merupakan penghujatan terhadap Roh Kudus. Karena maksud dari penghujatan ini ialah, ketika kita mengatakan, mengklaim, bahkan menuduh terhadap sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh Roh Kudus maka itu adalah penghujatan, itulah maksudnya jika kita melihat dari kasus yang terdapat dalam Markus 3:22.

Jadi gereja sedang melakukan penghujatan terhadap Roh Kudus karena telah mengimani apa yang dilakukan pekerjaan setan adalah sebuah pekerjaan dari Roh Allah, ini adalah bentuk penghinaan yang serius, oleh karena itu, gereja semacam ini tidak akan mendapakan pengampunan karena telah melakukan dosa yang kekal.

Ingat, Roh Kudus tidak akan pernah bermanifestasi seperti cara kerja setan, justru orang yang hidup didalam Roh ia akan berbuah roh (Galatia 5:22-23), justru Roh Kudus akan memanifestasikan pengendalian diri didalam persekutan, Ia tidak akan memanifestasikan kekacauan karena hal itu sangat bertentangan.




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak