Alkitab Mengandung Kesalahan


Image by Pexels from Pixabay


Pendahuluan

Kita sebagai seorang Kristen pasti memiliki Alkitab entah dalam bentuk App, Software atau pun dalam bentuk buku fisik, dan kita sebagai orang Kristen mengimani bahwa kitab suci merupakan tulisan yang di wahyukan kepada penulis kitab (2 Tim. 3:16), tulisan-tulisan ini di wahyukan, ia tidak dikarang-karang. Oleh karena itu kita menganggap dan mengimani bahwa Alkitab adalah suatu kebenaran mutlak dan tidak dapat dibantahkan.

Isi

Benarkah Alkitab adalah kitab suci yang 100% isinya adalah sebuah kebenaran? Alkitab sendiri adalah kitab suci yang merupakan hasil salinan-salinan dari manuscript yang ada sepanjang zaman, baik itu kitab Perjanjian Lama, maupun kitab Perjanjian Baru, keduanya merupakan hasil dari salinan-salinan manuscript yang ada. Kitab yang menjadi pegangan kita ini tidak ada lagi autographnya atau tulisan-tulisan asli yang ditulis langsung dari penulisnya. Autograph yang merupakan kebenaran, dan seratus persen benar karena kitab ini di wahyukan kepada para penulis (2 Tim. 3:16) telah sirna ditelan waktu, mungkin bahannya yang tidak dapat bertahan lama atau mungkin dengan sengaja ada kelompok yang memusnahkan autograph ini.
Mengapa manuscript-manuscript kitab suci tidak mengandung 100% kebenaran? karena dalam proses salinan-salinannya tidak ada lagi campur tangan Roh Kudus, salinan-salinan dikerjakan oleh tangan-tangan manusia yang penuh dengan kekurangan sehingga pastilah salinan kitab suci ini ada kekurangannya, apa lagi jika ia telah disalin dari zaman ke zaman, pasti ada perbedaan bahasa, ada perubahan terjemahan dan hal ini dapat terjadi karena kelemahan manusia. Oleh karena terdapat kekurangan-kekurangan ini maka salinan-salinan kitab suci ini tidak semuanya bisa kita percayai sebagai suatu kebenaran, justru jika salinan ini semakin baru artinya semakin jauh dari tulisan autograph maka manuscript ini tidak dapat di percaya, namun semakin salinan manuscript ini dekat waktu penulisannya dengan tulisan autographnya maka manuscript-manuscript ini dapat di percaya.
Jadi salinan-salinan kitab suci ini harus kita uji kebenarannya, kita tidak bisa langsung mengimani kalau kitab suci ini adalah kebenaran, kitab suci ini disalin oleh tangan manusia oleh karena itu pastilah ada kecatatan dalam proses menyalin kitab suci ini, oleh karena itu manuscript-manuscript yang dapat di percaya ialah yang salinan-salinannya dekat dengan waktu penulisan autograph karena dengan demikian segala kelemahan-kelemahannya pasti berkurang, dengan pemilahan demikian kita mengurangi segala kekurangan, dan ketidakbenaran dalam sebuah salinan kitab suci.

Contoh-contoh:

Berikut ini adalah contoh-contoh mengenai salinan kitab suci yang memiliki perbedaan-perbedaan dalam penggunaan bahasa,

Berapa usia Ahaziah:
Dikatakan dalam 2 Raja-raja 8:26 Ahazia berumur 22 tahun ketika ia menjabat sebagai raja, namun berdasarkan 2 Tawarikh 22:2 Ahazia berumur 42 tahun ketika ia menjabat sebagai raja, yang manakah yang benar? pada saat usia berapakah Ahazia menjadi raja? 22 tahun atau 42 tahun? atau justru keduanya tidak ada yang benar? hal ini justru menjadi pertanyaan, apakah salinan-salinan kitab suci ini 100% sebuah kebenaran? atau justru ada banyak kesalahan dalam melakukan penyalinan, ingat bahwa yang menyalin kitab-kitab ini ialah pekerjaan tangan manusia dan tidak ada urapan Roh Allah sehingga rentan dari kesalahan. Berbeda kasusnya jika kita berbicara mengenai autograph yaitu tulisan asli yang ditulis oleh penulisnya langsung, autograph adalah suatu kebenaran karena ditulis oleh penulis langsung dan penulisnya mendapatkan wahyu Allah dalam melakukan penulisan, sudah pasti tidak ada kesalahan (2 Tim. 3:16).

Berapa kandang yang di miliki Salomo:
Didalam 2 Tawarikh 9:25 dijelaskan bahwa Salomo memiliki empat ribu kandang untuk kuda-kudanya, namun didalam 1 Raja-raja 4:26 Salomo justru memiliki empat puluh ribu kandang untuk kuda-kudanya. Jadi mana yang benar? empat ribu kandang atau empat puluh ribu kandang? atau justru keduanya adalah sebuah kesalahan?

Penutup

Jadi Alkitab sekarang yang kita pegang tidak lagi 100% sebuah kebenaran yang harus kita imani karena kitab suci ini merupakan hasil dari manuscript-manuscript yang di salin sepanjang zaman manusia, dan karena hasil dari pekerjaan tangan manusia maka kitab suci ini memiliki kesalahan yang tidak dapat di hindari. Satu-satunya kitab suci yang 100% kebenaran ialah kitab suci yang ditulis langsung oleh sang penulisnya karena dia di urapi oleh Roh Allah karena ia menerima wahyu Allah ketika ia menulis kitab suci ini, karena ada campur tangan Allah maka penulisan kitab suci ini tidak memiliki cacat meskipun di tulis oleh tangan manusia.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak