Bahasa Roh Pantekosta-Karismatik Menyesatkan

Image by Anja from Pixabay



 Bahasa Roh Pantekosta-Karismatik Menyesatkan

 

Pendahuluan

Saya adalah orang kristen yang lahir dan besarkan dari kalangan pantekosta sehingga membuat saya mengenali aliran ini dengan baik, karena saya terbiasa bertumbuh dengan aliran ini. Ada banyak keresahan yang saya miliki selama saya beribadah di aliran pantekosta, salah satu keresahan saya ialah bahasa roh yang di praktekkan oleh aliran pantekosta ini, setiap ada sesi bahasa roh telinga saya selalu iritasi ketika mendengarnya. Lalu bagaimana dengan kebenaran firman Tuhan? Apakah praktik bahasa roh mereka ini adalah sebuah kebenaran atau sesunggguhnya hanyalah penyesatan?

Pembahasan

Tentu mereka memiliki dasar ayat sendiri dalam hal mempraktekkan bahasa roh secara massive di gereja lokal, dan mereka menganggap bahwa karena mereka berlandas kebenaran maka apa yang mereka lakukan adalah kebenaran, maka ini adalah keputusan sepihak yang tentunya belum benar di mata firman Tuhan.

 

Kisah Para Rasul 2 adalah landasan utama aliran pantekosta dalam mempraktekkan bahasa roh. Namun apakah praktik ini adalah suatu kebenaran meskipun mereka memiliki landasan alkitab? Peristiwa pentakosta sendiri adalah peristiwa di mana Roh Kudus di janjikan untuk turun kedunia ini dan menjadi pembimbing gereja, seseuai janji maka Ia hadir pada hari pentakosta. Karena peristiwa ini, maka pentakosta pun berubah maknanya, yang awalnya adalah taurat yahudi berubah menjadi peristiwa kedatangan Roh Kudus dan beberapa aliran masih menganggap bahwa kedatangan Roh kudus masih terus terjadi, tentu hal ini sangat menyesatkan.

 

Karena landasan utama mereka adalah Kisah Para Rasul 2 maka mereka menganggap bahwa Roh Kudus secara berulang mendatangi dunia ini dan memberi karunia bahasa roh, tentu ini adalah penyesatan. Setiap ibadah pantekosta setelah kebangkitan Kristus, banyak gereja yang mengadakan ibadah pencurahan Roh Kudus, seolah-olah pencurahan Roh Kudus itu merupakan rutinitas yang terus berulang. Tidak ada di alkitab yang menjelaskan bahwa Roh Kudus akan terus di curahkan secara terus menerus seperti sebuah kebiasaan, Ia hanya di janjikan oleh Kristus akan kedatangan-Nya itu saja dan Ia benar-benar datang. Kalau Ia sudah datang mengapa kita masih berseru-seru meminta kedatangannya lagi? Sejak kapan Roh Kudus meninggalkan gereja hanya untuk datang kembali? Mengapa kita terus meminta-minta untuk Ia datang padahal Ia sudah datang? Lalu bagaimana dengan bahasa roh sehari-hari yang biasa di ucapkan pada hari minggu? Bukankah itu bukti bahwa Roh Kudus sendiri sudah datang di gereja? Lalu mengapa masih meminta-Nya untuk datang kembali? Maka roh apakah yang bermanifestasi pada setiap jemaat berbahasa roh pada minggu biasanya? Menjadi sebuah pertanyaan.

 

Sebuah kecacatan dalam berlogikalah yang terjadi pada aliran ini, mengapa? Karena mereka meminta-minta Roh Kudus padahal Roh Kudus telah datang, Roh Kudus telah bermanifestasi dalam bahasa Roh tetapi tetap saja masih diminta-minta tentang kedatangan-Nya, jadi dari sini saya melihat aliran ini memiliki kecacatan dalam berlogika, ,ereka dilanda kebingungan karena kesalahan dalam berpikir, pikirannya tidak ternavigasi dengan benar karena memang penyesatan yang terjadi.

 

Darimanakah dasar doa 10 malam? Mengapa harus malam? Mengapa harus 10 x? tentu kegiatan doa sepuluh malam ini tidak ada dalam catatan alkitab, hal ini karena ibadah ini hanya buatan manusia saja, manusia sesuka hati dalam ibadah buatan tangannya. Paulus dalam Kolose 2:23 menjelaskan bahwa ibadah buatan sendiri itu hanya untuk memuaskan keinginan daging, jadi jelas ibadah buatan yang tidak berdasar kebenaran ini hanyalah dosa yang kita anggap sebagai kesucian.

 

Lalu dalam perihal berbahasa roh pun terdapat penyimpangan yang sangat jelas sekali tetapi gereja membiarkan hal ini terjadi begitu saja, ini membuktikan bahwa gereja membiarkan dirinya jatuh di dalam penyesatan, artinya gereja semacam ini bukanlah gereja Kristus sejati, tetapi mereka adalah penyesat yang harus kita jauhi supaya kita tidak murtad dari ajaran-ajarannya.

 

Bahasa roh pantekosta itu sangat identik sekali bahkan bisa di tiru dengan mudah oleh kita, siapa saja dapat melakukannya karena suaranya yang begitu-gitu saja dan terdengar seperti orang yang konyol. Biasanya ucapan-ucapan yang terdengar di telinga saya yang umumnya adalah sikaraba-raba-raba, sandalama-sandalama, dan suara-suara aneh lainnya. Lantas apakah suara-suara tersebut adalah bahasas roh? Kalau kita bandingkan dengan Kisah Para Rasul 2 maka bahasa roh itu adalah bahasa yang di mengerti oleh manusia itu sendiri, pada ayatnya yang ke 8 orang-orang mendengar murid Kristus sedang berbahasa roh dalam bahasa mereka sendiri, lalu jika kita bandingkan dengan bahasa roh pantekosta, kita justru tidak mengerti bahasa yang terucap dari lidah mereka, apakah ini sebuah kebenaran? Tentu tidak, dari buahnya kita bisa melihat.

 

Bahasa roh pantekosta tidak bisa kita mengerti sedangkan bahasa roh pada hari pentakosta adalah bahasa yang sangat mudah di mengerti, karena terdengar seperti bahasa yang kita gunakan, dua hal yang berbeda, peristiwa yang terjadi di gereja lokal dan peristiwa yang terjadi pada alkitab, lalu mana yang benar? Tentu kebenaran firman Tuhan yang benar, oleh karena itu dari dasar ini maka saya dengan berani mengatakan bahasa roh yang terdengar di pantekosta-karismatik adalah penyesatan, menyimpang dari Kisah Para Rasul 2, padahal herannya mereka sendiri berani menggunakan Kisah Para Rasul 2 sebagai dasar, namun pada kenyataannya apa yang mereka praktikkan tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, suara yang terlontar dari lidah mereka tidak dapat kita mengerti dan malah membuat telinga kita iritasi ketika mendengar mereka melengking, apakah mereka sedang berbahasa roh atau sedang kerasukan setan?

 

Mungkin orang-orang memiliki cara untuk membela diri dengan menggunakan ayat-ayat lain seperti 1 Korintus 14:2, mereka mungkin akan beragumen kita tidak mengerti karena bahasa tersebut di sampaikan kepada Allah dan bukan manusia, jika ada orang yang membela diri dengan menggunakan ayat ini maka orang tersebut telah memiliki kegagalan dalam berlogika, bukannya landasan bahasa roh mereka ialah Kisah Para Rasul 2? mengapa justru mereka menggunakan ayat lain? Ini membuktikan adanya kebingungan dalam berpikir karena memang penyesatan membuat kita kehilangan arah.

Bahasa Roh yang terjadi pada Kisah Para Rasul 2 dan yang terjadi pada Korintus tentulah berbeda karena yang terjadi pada Kisah Para Rasul 2 itu berbicara kepada manusia, maka tidak heran jika kita mengerti yang di ucapkan, sedangkan yang terjadi pada jemaat di Korintus itu ialah bahasa yang di ucapkan kepada Allah. Tidak bisa seorang membela diri dengan menggunakan ayat dari Korintus karena sudah berbeda konteks.

 

Paulus sendiri menjelaskan bahwa jika kita mengucapkan ucapan yang tidak di mengerti itu adalah sebuah kesia-siaan 1 Korintus 14:9, tapi herannya pantekosta-karismatik hanya mengejar kesia-siaan tersebut. Jika seseorang menggunakan landasan ajaran Paulus maka semua harus berjalan dengan ajaran Paulus, di katakan bahwa kalau ada yang berbahasa roh maka harus ada yang menafsirkannya 1 Korintus 14:13, pada kenyataannya, hingga saat ini tidak ada orang yang menafsirkan bahasa roh. Paulus mengatakan bahwa bahasa yang lebih di mengerti lebih penting dari pada bahasa yang tidak bisa di mengerti (ay. 18-19).

 

Bahasa roh sendiri adalah bahasa yang di peruntukkan bagi mereka yang tidak beriman dan bukan kepada orang-orang beriman, mengapa gereja malah mengejar bahasa roh? Apakah ini adalah bukti bahwa gereja sendiri tidak memiliki iman? Berdasarkan pernyataan Paulus ini maka saya mengatakan mereka tidak beriman karena lebih mengandalkan bahasa roh (ay. 22).

 

Lalu Paulus mengatakan pada ayatnya yang ke 23 jika ada orang luar masuk dalam perkumpulan orang-orang berbahasa roh maka orang tersebut akan memiliki reaksi negatif terhadap perkumpulan tersebut, bukankah hal ini sedang terjadi? Coba anda ajak teman saudara yang bukan pantekosta-karismatik sekali-kali untuk beribadah, minta atau lihat reaksi bahasa roh tersebut? Bukankah di pandang negatif? Reformed saja memandang negatif bahasa roh pantekosta-karismatik, apa yang di ucapkan oleh Paulus pada ayatnya yang ke 23 ini telah terjadi di mata kita, masihkah kita mengejar kesia-siaan?

 

Paulus melanjutkan pengajarannya tentang bahasa roh dan ia katakan bahwa tidak boleh semua orang berbahasa roh dalam sebuah perkumpulan, setidaknya 2 atau 3 orang yang berbahasa roh lalu di lakukan secara bergantian, lalu harus ada yang menafsirkan bahasa tersebut (ay. 27). Namun kenyataannya, bahasa roh yang di ucapkan gereja-gereja saat ini tidak seperti yang di ajarkan oleh Paulus, semua telah menyimpang, tersesat di dalam kebohongan.

 

Lalu, jika semuanya telah salah maka apakah bahasa yang terdengar seperti sikaraba-raba, sandalama-sandalama adalah bahasa yang benar-benar di manifestasikan oleh Roh Kudus? Atau justru ada manifestasi roh lain yang terjadi pada gereja lokal tersebut? Jika anda memiliki karunia untuk membeda-bedakan roh maka anda akan mengetahui apakah ini adalah bahasa roh asli atau tidak, dan dari pandangan saya maka bahasa yang di praktikan oleh pantekosta-karismatik ini bukanlah manifestasi Roh Kudus, melainkan manifestasi dari roh-roh lain yang menyusup dan menyamar menjadi terang. Manifestasi yang katanya urapan Roh Kudus itu sebenarnya manifestasi dari roh jahat dan sedang mendeskripsikan kepada kita keadaan neraka.

Penutup

Kita harus berhati-hati dalam memilih gereja karena tidak semua gereja yang ada di dunia ini adalah benar, kebanyakan dari mereka justru adalah penyesatan, mengapa? Jelas karena jalan menuju Kristus itu hanya ada satu, ia tidak terbagi-bagi, ia tidak bercabang-cabang, ia tidak banyak. Karena jalan menuju Kristus adalah satu maka gereja juga pastilah satu, berhati-hatilah dalam memilih gereja.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak