Umat Tuhan yang biasa beribadah pada hari minggu pasti terbiasa mendengar ucapan dari sang Worship Leader yang berkata mari kita rasakan hadirat Tuhan pada saat sesi penyembahan (khusus pada ibadah pentakosta-karismatik). Dimanakah yang dimaksud hadirat Tuhan? Apakah hadirat Tuhan pada tempat ibadah tersebut? Atau pada setiap kehidupan setiap orang percaya?
Bagaimana dengan pemikiran jemaat sendiri, apa yang jemaat pikirkan ketika Worship Leader menyatakan seruan rasakan hadirat Tuhan, dimana maksudnya hadirat Tuhan ini? Apakah saudara menjawab di gereja secara fisik atau gereja secara personal yakni setiap orang yang percaya? Jika saudara menjawab bahwa Tuhan hadir di gereja secara fisik saat ibadah maka saudara memiliki pemahaman yang salah, dan harus diubah, mengapa? Karna sudah dijelaskan sebelumnya (apa itu gereja? gedung atau jemaat?) bahwa gereja itu tidak merujuk kepada gedung, tetapi ia merujuk kepada kita umat Allah. Oleh karena itu, hadirat Allah, tidak terletak pada gedungnya, melainkan kepada setiap hati yang percaya, makanya Ia Yesus Kristus di sebut namanya Imanuel yang berarti Allah beserta kita, hal itu karna Ia ada didalam kehidupan kita, hadiratnya tidak diam dibenda mati.
Jika ada jemaat yang berpikiran bahwa Allah hadir di tengah-tengah gereja (benda mati) maka pemikiran ini adalah pemikiran terbelakang, jauh sekali dibelakang dimana masa perjanjian lama itu berlaku, pada masa perjanjian lama memang secara jelas Allah benar-benar hadir dikemah-Nya, Ia hadir di kemah suci-Nya. Oleh karena itu untuk masuk kedalam peribadatan perlu melakukan hukum taurat yang sangat ketat, penyucian diperlukan untuk masuk kehadirat Allah. Sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan jaman sekarang, dimana kita bisa masuk gereja (benda mati) tanpa melakukan penyucian, mengapa? Karna kita sudah didamaikan dengan Allah oleh Kristus ketika Ia mati di kayu salib, sehingga kita tidak lagi memerlukan korban penghapusan dosa. Oleh karena itu hukum taurat itu dibatalkan (Ef. 2:15, Kol. 2:14).
Jika anda memiliki pemikiran yang demikian maka anda telah memiliki pemahaman yang sesat mengapa? Karena pertama, Tuhan itu mahahadir, kemahahadiran-Nya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu (Yes. 57:15), dalam Yesaya 57:15 dikatakan bahwa Allah itu Mahatinggi dan Mahamulia, Ia juga disebutkan mahahadir hal ini dijelaskan dengan kalimat
“…Aku bersemayam ditempat tinggi dan ditempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati…”
Mazmur 139 menjelaskan secara detail mengenai sifat-sifat Allah, dalam pasal ini dikatakan bahwa Allah itu mahatahu, Ia mahahadir, nama Yesus sendiri ialah Imanuel yang berarti Allah menyertai kita Matius 1:23. Sudah cukup bukti untuk menjelaskan mengenai kemahahadiran Allah, Allah itu hadir dimanapun kita berada, hal ini dijelaskan dalam Mazmur Daud pasal 139, Ia ada di setiap langkah dikehidupan kita, kembali harus diingatkan bahwa kitalah gereja bukan benda mati, oleh karena itu ketika Allah hadir maka Allah hadir dikehidupan kita, bukan berarti Ia hadir di tempat ibadah, jika kita memiliki pandangan demikian, maka kita sedang membatasi kuasa Allah.
Banyak orang kristen yang memiliki pemahaman bahwa pergi kegereja untuk merasakan hadirat Tuhan, seolah-olah Tuhan hadir hanya pada satu tempat dan pada satu waktu, tentunya pemahaman ini sangat menyesatkan sehingga perlu diubah, mengapa? Karena dari pemahaman ini membuat jemaat merasa jika tidak ibadah satu kali saja ia merasa jauh dari hadirat Allah, seolah-olah ia telah meninggalkan Allah. Jadi untuk merasakan hadirat Allah harus hadir ke gereja.
Kembali perlu diingat bahwa kitalah bait Allah dan Roh Kudus telah bersemayam didalam kehidupan kita setiap orang yang percaya, “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” 1 Korintus 13:16 seruan ini terlontarkan dari Paulus kepada jemaat di Korintus, dan lagi seruan ini dikembali dilantangkan kepada kita umat kristen pada akhir zaman, tidak tahukah kamu bahwa kamu adalah bait Allah dan Roh Kudus berdiam didalam kamu? Ingat kitalah gereja dan Roh Allah ada didalam kita, jangan kita punya pemikiran untuk mencari hadirat Tuhan di gereja (rumah ibadah) karna pemikiran itu sangat menyimpang, kali ini pemikiran itu ditegur dengan kebenaran firman Tuhan 1 Korintus 13:16 menegur kita semua yang memiliki pemikiran yang menyimpang.
Jika ada orang kristen yang memiliki pemikiran yang demikian apalah bedanya kita dengan orang dunia yang percaya bahwa ada roh jahat yang mendiami benda mati? Atau jangan-jangan pemikiran yang seperti itu kita dapatkan dari pengaruh dunia dan kurangnya pengajaran di depan mimbar? Jika pemikiran tersebut terbentuk dari pemikiran luar maka tanggalkanlah segera dan pahami lah ajaran firman Tuhan ini, kitalah gereja dan Allah hadir dalam kehidupan kita, Ia tidak hadir ketika kita beribadah di hari minggu di tempat ibadah, tidak ada ayat yang menyatakan demikian, tetapi ada ayat yang menjelaskan bahwa kita adalah gereja dan Allah hadir ditengah-tengah kehidupan kita, maka sebagai orang kristen kita harus memegang teguh kebenaran firman Tuhan ini.
Memiliki pemahaman bahwa kegereja untuk merasakan hadirat Tuhan maka seolah-olah ketika beribadah dalam sesi penyembahan kita sedang masuk kedalam hadirat Tuhan, karna biasanya pada sesi inilah Worship Leader menyatakan seruannya rasakan hadirat Tuhan, lalu mulai berbahasa roh, dimana kebenaran dari liturgi tersebut? Mana ayat firman Tuhan yang menjadi landasan kebenarannya?
Liturgi sendiri merupakan hasil pemikiran manusia karna tidak ada kebenaran yang membenarkan liturgi, dalam perjanjian lama ibadah diatur berdasarkan hukum Taurat, dan hukum ini diberikan oleh Allah kepada Musa untuk dijalankan oleh bangsa Israel, lantas bagaimana dengan liturgi ibadah gereja masa kini? Apa dasar kebenarannya? Tidak ada, karna ia lahir dari buah pikiran manusia. Oleh karena itu menjadi sebuah ketidakbenaran jika dalam ibadah sesi penyembahan adalah sesi dimana kita masuk dalam hadirat Allah, dan saat-saat itu lah kita harus merasakannya, itu adalah pemikiran sesat yang tidak berlandaskan kepada kebenaran.
